Kebencian....


Jika ditanya darimana kebencian itu berasal. Bukankah jawabannya mudah saja? Darimu. Kebencian adalah apimu. Yang membakar dirimu dan orang di sekitarmu. Bahkan orang-orang yang kau sayangi. Api ini membakar semuanya menjadi abu. Dan bahan bakar utamanya adalah rasa egoistismu yang hanya melihat pada perbedaan dan bukan pada persamaan yang ada di antara semua dan Semesta.
Semakin besar tingkat keterpisahanmu dengan Semesta (bisa diterjemahkan juga dengan Tuhan), semakin dalam dan luas kebencian itu. Penyebabnya adalah sebuah konsepsi yang salah tentang dirimu. Dirimu, bukanlah sebuah entitas mandiri yang mempunyai relatif keberjarakan dengan sesama. Tidak. Dirimu adalah diriku, dirinya dan juga semesta. Ada sebuah benang laba-laba tak kasat mata yang menghubungkan kita semua. Benang itulah yang kerap dinamakan Cinta. Karenanya, jika kau sakit, bukankah dia juga merasakannya? Bukankah ia juga – sama seperti dirimu – sedang berjuang untuk melepaskan diri dari rasa sakit yang sama?
Kebencian, kesedihan, kegembiraan, semangat, cinta dan airmata semua berasal darimu. Engkau yang memberi makna bagi berbagai hal yang terjadi di dalam dirimu. Dalam hatimu, Semesta bercermin. Dan apa yang akan dilihat-Nya? Sebuah semesta lain dimana Cinta mendapat penolakan. Sebuah semesta dimana Cinta tidak mendapat ruang dan waktu yang sewajarnya. Semua tampak begitu suram, gelap dan mengerikan.
Di lain sisi, kebencian juga berasal dari perasaan adanya kekurangan. Perasaan bahwa orang lain tidak menganggap dan tidak memberikan berbagai keistimewaan yang seharusnya kau terima. Kecewa terhadap hal ini, kau membenci. Sama seperti kebencian Kabil terhadap Habil karena merasa Adam AS sebaiknya lebih mengistimewakannya .
Pada akhirnya, engkau tidak dapat melarikan diri dari dirimu. Karena itu, berubahlah. Lihatlah dengan hatimu bahwa Tuhan mempunyai rencana yang lebih luas dari apa yang kau kira. Sesuatu yang menurut kita musibah hari ini, boleh jadi menjadi sumber hikmah dan pertolongan di masa depan. Kita tidak pernah tahu. Dan dalam ketidaktahuan itu kita berlindung. Kita percaya bahwa hanya Dia yang mengetahui apa yang ada di belakang dan di depan kita. Dan Dia sungguh mengetahui kondisi dan apa yang paling dibutuhkan olehmu saat ini.

bagus banget, seperti halnya saya dan kalian, yang mungkin hari ini sedang merasakan kebencian.. baca ya, semoga adem jadinya...kalo mau baca yang lengkap lagi...disini


oke gud morning, All....


udah sarapan belum?????

Komentar

Postingan populer dari blog ini

11 things about me!!

Cerita waktu listrik mati....

Dear Pahlawanku : Nenekku Sayang...