Mertua VS Menantu (Lagi...)

Dua perempuan setengah baya membawa seorang wanita muda ke hadapan Raja. Keduanya mengaku bahwa wanita itu adalah menantunya.  Raja hening sejenak sebelum berkata, “Ambilkan pedangku dan aku akan membelah wanita itu menjadi dua. Kalian masing-masing akan memperoleh setengah darinya.”
 “Ya benar, belahlah wanita ini,” kata salah seorang dari perempuan itu.
“Ampun Baginda. Saya mohon Baginda tidak melakukannya. Saya rela menyerahkan wanita ini kepada ibu itu, ” kata perempuan yang satu lagi.
Raja berkata, “Kalau begitu berikan wanita itu pada ibu yang pertama.”
“Tetapi baginda, bukankah wanita itu yang meminta agar wanita itu dibelah saja?” Tanya penasihat raja. “
Justru karena itu saya tahu bahwa dialah mertuanya,” kata Raja dengan penuh hikmat.
Teman, humor ini menunjukkan bahwa antara menantu dan mertua sering terjadi hubungan yang tidak harmonis.
Saya bahkan mendengar humor di seputar penciptaan Adam dan Hawa. Hawa, menurut humor di atas, dianggap sebagai wanita yg paaaaling berbahagia di dunia ini.
Teman-teman tahu alasannya kenapa ? Karena Hawa tidak mempunyai mertua !
Hahhaha.. tapi itu hanya humor ya!!!....
Moms, seperti kita tahu, hubungan menantu dan mertua selalu saja jadi topik yang menarik untuk dibahas. Hihii.. kita bahas yuk disini, ... hehehhe secara, bagaimanapun, sebenarnya kita wajib lho menghormati ibu mertua, karena beliau ibu suami kita tercinta.
Eh, kenapa sih cuman ibu mertua dan menantu perempuan aja yang berkonflik? karena biasanya, laki-laki beda bo ama perempuan, laki-laki tidak terlalu dipikirkan masalah beginian, lain ama kita perempuan, jadi ya kita bahas aja ya Mertua perempuan dengan Menantu perempuan.
Ada beberapa teman perempuan saya yang sudah menikah atau mau menikah mempunyai masalah dengan calon atau ibu mertuanya. Tidak yang chinese atau yang pribumi, sama saja.
Saya juga seorang menantu.
Ketika kita menikah, bukan saja kita dan suami yang dipersatukan, tetapi juga kedua belah pihak keluarga. Kita akan punya mertua, kakak ipar, adik ipar, istri/suami kakak ipar atau adik ipar.
Enggak gampang untuk menyesuaikan, apalagi kalo setelah menikah, kita tidak langsung tinggal di rumah sendiri, alias masih nebeng sama mertua. Sama Emak kita sendiri yang sudah kita kenal dari lahir ampe sekarang aja kadang masih timbul sedikit percikan perbedaan pendapat, apalagi sama mertua yang baru kita kenal sebentar.
Sukurlah hubungan saya sama mertua saya baik-baik saja. Saya sangat menghormati beliau, beliau juga menyayangi saya.
Nah, dibawah ini ada beberapa karakter mertua berikut trik menghadapinya:
1. CEREWET
Mertua tipe ini seringkali membuat pusing kepala. Setiap hari, ada saja yang dikomentari. Mulai dari masalah pengasuhan anak, penataan rumah sampai persoalan keuangan rumahtangga, semua ia urusi. Umumnya semburan kata-kata mertua belum berhenti sebelum Anda menuruti apa yang diinginkannya.
Solusi:
Menghadapi mertua yang cerewet memang harus berkepala dingin. Kendalikan emosi. Karena bila tidak, bisa muncul keributan. Dan bila terjadi pertengkaran dengan mertua, bisa-bisa membuat hubungan Anda dengan suami menjadi terganggu. Jadi, bila mertua banyak memberikan kritik, dengarkan saja. Pasalnya, jika Anda memotong kalimatnya saat ia tengah bersemangat, bisa-bisa ia malah tambah emosi.
Baru setelah ia selesai dengan nasihatnya, baru Anda boleh memberikan argumen, bahkan pembelaan diri. Apalagi bila yang dikatakannya tidak benar dan tidak sesuai dengan fakta atau hati nurani Anda. Tetapi, tentu ini disampaikan dengan kata-kata sopan, supaya tidak menyinggung perasaannya.
2. PENDIAM
Nah, tipe satu ini kebalikan dari tipe di atas. Sifat pendiam terkadang justru membingungkan. Sulit menebak isi hatinya. Apakah ia sedang marah, sedih, bahagia atau kecewa. Seseorang yang memiliki sifat pendiam jarang sekali berbicara untuk mengungkapkan perasaan hatinya. Semuanya tertutup dan ia pendam seorang sendiri. Kalaupun ia berbicara, maka yang ia sampaikan hanyalah hal-hal yang memang perlu saja, itu pun singkat. Selain itu, mertua pendiam biasanya juga serius. Jadi, sebagai menantu, Anda harus berhati-hati dalam berbicara. Hal yang Anda anggap sebagai "canda" bisa jadi dianggapnya serius. Akibatnya, bisa-bisa ia sakit hati.
Solusi:
Menghadapi mertua pendiam gampang-gampang susah. Sebagai menantu yang baik, Anda harus aktif bertanya dan peka pada keadaan dirinya. Sekali Anda tahu sifatnya, maka Anda akan tahu bahasa tubuhnya, kapan ia marah, kapan ia senang, sedih, dan sebagainya.
3. BERGOSIP
Sifat yang satu ini banyak dimiliki kaum wanita. Rasanya tidak enak kalau dalam sehari tidak ngomongin orang lain, menceritakan keburukan ataupun kekurangan seseorang kepada orang lain yang belum tentu kebenarannya. Biasanya, gosip selalu penuh dengan bumbu-bumbu. Terkadang, sadar atau tidak, gosip berkembang menjadi ajang menjelek-jelekkan anggota keluarga atau orang lain.
Solusi:
Memiliki mertua yang hobi bergosip memang kadangkala membuat perasaan gerah dan panas. Apalagi jika yang menjadi bahan gosip adalah Anda. Inginnya sih menegur mertua, tapi apa daya Anda tidak punya nyali. Kiat yang tepat adalah menghadapinya dengan kepala dingin, tahan emosi, dan hindari agar tidak keceplosan kata-kata kasar.

Telusuri akar permasalahannya. Bila sudah jelas, ajaklah mertua, beserta suami sebagai penengah, untuk berbicara kenapa gosip itu bisa muncul. Di saat inilah, Anda punya kesempatan untuk menyampaikan unek-unek/isi hati Anda pada mertua. Bersikaplah seperti halnya Anda menyampaikan keluh-kesah pada orangtua sendiri, dengan kata-kata sopan dan tidak menyinggung perasaan.
4. SUKA MENILAI
Wah, ini dia sifat yang bisa membuat seseorang menjadi nervous dan salah tingkah. Bagaimana tidak, segala sesuatunya ia amati, dari soal cara berbusana hingga kiprah di dapur. Seakan-akan ia menjadi dewan juri yang berhak memberikan nilai pada penampilan diri Anda. Kalau semua dinilai dari sisi negatif, bisa-bisa malah repot.
Solusi:
Bila selama ini Anda merasa sang mertua selalu mengawasi dan memberikan penilaian pada Anda, cobalah untuk bersikap wajar dan jangan dibuat-buat. Menjadi diri sendiri jauh lebih baik ketimbang Anda berpura-pura menjadi orang lain. Berpikir positif. Mungkin saja mertua bersikap demikian karena ingin tahu bagaimana sosok pribadi menantunya. Bagaimana Anda menjadi seorang istri, ibu, dan menantu yang baik.
Ingat, jangan jadikan ini sebagai beban, apalagi jika sikap mertua tidak sampai mengganggu kenyamanan Anda. Bila Anda menanggapinya dengan enjoy, hidup bersama mertua pun akan terasa lebih nyaman.
5. SI SEMPURNA
Namanya juga sempurna, segala sesuatunya harus serba sempurna, tak boleh ada yang kurang. Padahal, mana ada sih di dunia ini manusia yang sempurna. Semua pasti ada kekurangannya. Seorang perfeksionis umumnya egois karena maunya hanya mementingkan kehendaknya sendiri, tanpa memikirkan perasaan atau akibatnya pada orang lain.
Solusi:
Sama seperti menghadapi tipe mertua yang lain, kiat menghadapi mertua perfeksionis adalah sabar dan tidak emosi. Carilah waktu dan suasana yang santai sebelum sebelum Anda melontarkan isi hati Anda padanya. Lihatlah suasana hatinya, apakah sedang bahagia atau emosi. Bila bahagia, inilah saat yang tepat.
Cobalah berbicara dari hati ke hati. Katakan bahwa Anda sudah berusaha berbuat yang terbaik dalam kehidupan berumahtangga Anda dengan anak lelakinya. Namun, jelaskan bahwa Anda pun memiliki keterbatasan. Tak ada salahnya Anda meminta masukan darinya, apa yang harus Anda perbaiki. Siapa tahu, itu justru akan mebuat mertua terbuka hatinya dan membawa perubahan yang positif pada diri Anda.
6. DEMOKRASI
Nah, mertua tipe inilah yang dicari oleh semua menantu. Memiliki mertua yang demokratis, tidak usil dan memberikan kebebasan dalam bersikap dan berbicara, sungguh enak. Biasanya, seorang demokratis selalu berpikir positif dan tidak mau mencari kesalahan orang lain.
Solusi:
Walaupun Anda memiliki seorang mertua yang demokratis, tapi jangan sampai terlena. Justru Anda harus senantiasa menjaga sikap dan perkataan Anda, sehingga tidak sampai menyinggung perasaannya. Juga, bersikap hormat dan santunlah, karena mertua adalah juga orang tua Anda yang harus dihormati dan disayangi. (Tabloid Nova)

Lengkap banget ya pembahasannya Moms??
Nah kalo ini tips khusus dari saya sebagai menantu untuk menjaga hubungan baik dengan mertua :
  1. Anggap saja ibu mertua adalah ibu kita sendiri, dan itu harus murni dari hati ya, bukan pura pura, kelihatan lho orang yang pura-pura sayang dan benar-benar sayang. Kalo ibu mertua kita cerewet, ya elah.. semua emak emak cerewet kaleee... jadi jangan diambil pusing deh, terima beliau apa adanya, kita juga pasti punya kekurangan kannn????
  2. Jika ada masalah ama suami, mintalah nasehat dari ibu mertua. Suer deh, ini akan membuat mertua jadi merasa dihargai. Sebaliknya kalau ada masalah dengan mertua, bicarakan dengan suami (hati ke hati) sambil ngobrol di tempat tidur atau dalam keadaan santai. Suami yang bijaksana akan jadi penengah antara istri dan ibunya.
  3. Jangan sekali-sekali menjelek-jelekkan ibu mertua kepada orang lain atau tetangga, itu bukan sifat terpuji non. Saya berprinsip ketika kamu menjelek-jelekkan ibu mertuamu, sesungguhnya kau sedang menunjukkan diri kamu yang sebenarnya. So, jangan lakukan itu. juga jangan membicarakan kekesalan anda pada orang tua anda, itu akan menjadi pemicu apabila ada masalah yang lebih besar yang menyangkut kedua besan. Apalgi nulis status di facebook tentang kekesalan anda pada mertua. Walah.... itu bener bener dilarang, moms! Salah salah suami kita jadi sakit hati lho....
  4. Jangan sekali-sekali memulai pertengkaran sama mertua, jangan, karena, bagaimanapun ceritanya, apapun masalahnya, di mata masyarakat, tetangga, saudara ipar, kamu tetap salah! Karena mertua adalah orangtua kita juga, nenek dari anak anak kita, so, jika memang tidak bisa berdamai dengan mertua, mulailah menerima keadaan, kita tidak bisa mengganti ibu mertua kita dengan ibu mertua lain sesuai kehendak hati kita. Kita mencintai suami kita, satu paket beserta orang orang yang dicintai dan mencintainya. Kalo memang tak akur, usahakan rukun dan tidak bertengkar, kalo tidak bisa lagi, coba jarang bertemu, bagaimanapun, kunci keberhasilan hubungan mertua dan menantu sebenarnya ada di pihak menantu . dapat mertua yang baik, alhamdulillah, dapat mertua yang kurang baik, ya berusaha tetap menjadi menantu yang baik. Sudah kewajiban kita menghormati yang lebih tua, apalagi itu ibu mertua...
  5. Dan yang terakhir, berpikir positif!! Iya, berpikir positif itu penting, orang yang berpikiran positif  membuat keadaan jadi lebih gampang, sebaliknya orang yang selalu berpikiran negatif membuat segala sesuatunya jadi sulit. Wajar jika ada ketidak cocokan antara mertua dan menantu, tapi jika kita berpikir positif, maka Insya Allah, semua hal bisa diselesaikan dengan baik.

Ya segini dulu deh obrolan kita tentang ibu mertua dan menantu perempuan, semoga bermanfaat ya moms..
Semuanya kembali kepada kita. Dapat mertua baik, alhamdulillah, dapat mertua kurang baik, ya disyukuri saja, semuanya pasti ada hikmahnya. Bagaimanapun mertua adalah orang tua yang harus dihormati dan disayangi.

Terimakasih sudah membaca....!!



Komentar

Postingan populer dari blog ini

11 things about me!!

Cerita waktu listrik mati....

Dear Pahlawanku : Nenekku Sayang...