Bullying....
Bullying???
Bullying adalah sebuah istilah dan isu yang telah mendapatkan perhatian serius selama kurang lebih 20 tahun belakangan ini. Bullying dapat terjadi di mana saja, bahkan di lingkungan sekolah sekalipun.
Mereka mengartikan School bullying sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang/sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap siswa/siswi lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut.
dan ini terjadi juga di kelas Ara.
beberapa hari yang lalu, saat mengantar Ara sekolah (saya biasa mengantar sampai ke tempat duduk Ara di dalam kelas) dan ketemu temen temen Ara, dan satu temen deket Ara, Tara namanya tiba-tiba minta uang seribu sama saya, sambil membuka dompet, saya iseng nanya, buat apa duitnya?? (dalam hati sih menyangka mungkin mama Tara lupa kasi uang jajan) "Buat nyetor sama Kak Cantik (nama samaran)"
What??? tentu saja saya urung mengasih, SETOR??? kayak Preman ajah.
saya memang sering bener denger nama Cantik temen sekelas Ara, sering Ara cerita di rumah, Ara sering marah sama si Cantik ini. Kalo dengar cerita dari Ara, sih si cantik ini, bawa handphone ke sekolah, udah gitu rambutnya di rebonding (Kelas 2 SD!) udah gitu semua temen temen sekelasnya harus panggil dia dengan embel embel Kakak, kalau tidak, dia tidak mau nyahutin. kalo giliran makan siang, sebelum mengambil piring nasi ke kantor, mereka harus nanya dulu sama si Cantik ini "Kakak, kami udah boleh makan belum??"
belum lagi tempat duduk Cantik harus di depan, di dekat si Anu dan si Anu, sementara tempat duduk biasanya diputar setiap hari. dan biasanya si Ara marah dengan si Cantik karena masalah tempat duduk dan masalah bekal. Bekal? yup, si Ara kadang sama saya dibekalin nasi/mie (untuk sarapan) karena biasanya tak sempat sarapan di rumah) dan ditambah buah (seperti mangga atau jambu air, atau jeruk) dan bekal buah ini sering diserobot sama si Cantik, dan Ara malah dikasih sedikit. ya, saya memang menyuruh Ara membagi makanan yang dia punya dengan teman-teman dekatnya, tapi bukan berarti bisa diserobot semua sama si Cantik begitu, terus si Ara malah yang dikasih sedikit???
Kelihatannya si Cantik ini gila kekuasaan ya???
kenapa satu kelas (khususnya anak perempuan) kok pada tunduk saja dengan perintah si Cantik ini? Mereka takut sama si Cantik, Cantik ini pandai sekali bertipu muslihat dan jago ngancem, misalnya (ini keterangan dari Ara) kalau ada anak perempuan yang engga mau nurutin perintah si Cantik, bakalan di buka jilbabnya di sekolah. tentu saja, bagi anak anak seumur Ara, yang berjilbab ke sekolah, enggak berjilbab di sekolah = malu.
Balik ke cerita Tara minta duit seribu, tentu saja saya langsung wawancaara, "Kenapa harus nyetor duit ke Kak Cantik?"
"Iya bu, nanti kalo engga dikasi, dia maraaah..."
"Loh, dia kan dikasi uang jajan sama mamanya, ngapain harus minta uang sama Tara??"
belum selesai saya wawancara, masuklah Balqis dan Mamanya ke kelas.
Mama Balqis langsung deketin saya "Mama Salma (Ara dipanggil Salma kalo di sekolah), aneh deh, masa si Balqis disuruh bawa obat sakit gigi sama si Cantik, untuk apa coba??"
oalah, kebeneran banget sih, naik daun banget si Cantik.
"Ah, untuk apa??"
"Saya lama lama geram nih sama si Cantik, baru aja kemaren ada kasus sama si Balqis, eh ini udah mulai lagi.."
"Kasus apa tuh Mama Balqis?"
Lalu berceritalah Mama Balqis, dua minggu yang lalu, Balqis dan Meutia yang dipaksa si Cantik buka baju di kamar mandi perempuan, dan karena mereka tidak mau, Balqis dan Meutia di kunci di kamar mandi, untung waktu itu ada teman sekelas mereka yang membukakan pintu dari luar. Kebetulan waktu itu Mama Lisa mengantar buku Lisa yang ketinggalan di rumah, jadi Mama Lisa nelpon Mama Balqis tentang kejadian itu, smeentara baik Balqis dan Meutia, tidak ada yang berani bilang sama Bu Mala, guru wali kelasnya. akhirnya Mama Lisa yang melapor ke Bu Mala, dan dipanggilah Balqis, Meutia dan Cantik, tau apa yang terjadi setiba di kantor, Balqis dan Meutia menyangkal Cantik mengunci mereka di kamar mandi.
Kami yakin mereka di ancam oleh Cantik.
Nah setelah kejadian itu, ternyata ada satu kejadian, yang sumpah, bikin saya jadi ikutan naik darah. si Cantik ngompol (saya enggak tau sebabnya, meskipun pada umur 7 tahun, mungkin hal itu bisa saja terjadi), dan tahu apa yang dilakukan si Cantik ini, dia menukar paksa dengan celana (hari Kamis, dimana anak anak memakai seragam olahraga) menukar paksa dengan celana olahraga Meutia. jadi pas pelajaran sedang berlangsung, semua di kelas mencium bau yang tidak enak.
Sampai disini, saya merasa ini sudah keterlaluan.
Mama Balqis udah hampir mendidih, tapi saya sabar-sabarin juga, meskipun dalam hati, saya juga marah sekali. bisa bisa semua anak di kelas pada depresi gara gara tingkah Cantik ini.
waktu kami di kelas, tidak kelihatan Cantik ada di kelas, ternyata dia lagi jajan di kantin. jadi saya dan Mama Balqis berdiri di depan pintu kelas, menunggu si Cantik datang, maksud Mama Balqis, mau nanya, untuk apa si Cantik menyuruh Balqis bawa obat sakit gigi ke sekolah???
ternyata si Cantik tau kami menunggu, sehingga sampai bel masuk berdering, cantik tak juga datang ke kelas. anak-anak yang lain mengerumuni kami di depan pintu kelas, datang Bu Mala, dan Bu Rahma (wali kelas I) menanyakan ada apa. lalu Mama Balqis cerita kejadian si Balqis disuruh bawa obat sakit gigi, cerita tentang si Cantik yang menukar celana si Meutia, dan sleesai kami cerita ternyata, anak anak malah berebutan cerita tentnag kelakuan si Cantik yang slama ini mungkin mereka tidak berani mengakuinya.
salah satunya adalah pengakuan Gani, anak laki-laki berbadan besar di kelas Ara, dia katanya pernah disuruh buka celana sama si Cantik. Hasaaaaaahhhhhh!! apa apaaan niiii?? ini udah pelecehaaan... tentu saja saya sama Mama Balqis tambah niat mau membawa ini ke dewan sekolah segala."tapi Gani engga mau , Bu!" tambah Gani polos, sukurlah....
Bu Mala kelihatan bingung, saya tau, untuk mengawasi 24 anak di dalam kelas, dengan sifat anak yang berbeda beda, pasti susah untuk menghandle mereka semua ya...
"Memang Bu, saya sudah kewalahan mengatasi kenakalan si Cantik ini, saya sudah pernah menelpon HP Papa dan Mamanya tapi tidak pernah di angkat, di sms juga tidak pernah dibalas, tidak pernah datang ke sekolah, yang ngambil rapot bulanan juga bukan Mama Papanya, saya jadi susah berkomunikasi...."
"Waduh Bu, tapi kelakuan seperti itu tidak bisa didiamkan loh Bu, harus ditindak, setidaknya dipanggil orang tuanya, sebelum kejadian yang lebih parah terjadi.." usul saya.
Bu Mala manggut manggut, Bu Rahma juga terkejut setelah anak-anak laki-laki dan perempuan berebut menceritakan kekesalan kepada si Cantik. oalaaah ternyata mereka selama ini tak pernah cerita karena takut toooh, dan merasa tidak ada yang berpihak kepada mereka.
setelah kehebohan yang terjadi, si Cantik akhirnya masuk ke kelas setelah di susul paksa oleh salah seorang guru di kantin sekolah, setelah sampai, dia membantah semua tuduhan yang di ajukan teman-temannya (akhirnya mereka berani, termasuk si Ara, yang menuntut bekal mangga nya yang selalu diserobot si Cantik, (hihihihhi..)). dengan gaya yang seperti kita lihat di sinetron, beruraian airmata, untuk mengambil simpati, dia membantah semua tuduhan.... tapi kali ini memang dia tidak bisa berkutik ya.
akhirnya semua disuruh masuk kelas oleh Pak Rahmad (Guru ke dua di kelas Ara), tinggal Bu Mala, Bu Rahma, Mama Balqis dan saya. Mama Balqis masih agak agak emosi, karena tadi baru terungkap ternyata uang saku Balqis (yang dia bilang sama Mamanya hilang di sekolah) ternyata di palak oleh si Cantik, dan kelakuan si Cantik yang selalu menyuruh Balqis ini itu.
untuk menyudahi pertemuan yang tak resmi itu, saya kembali memasrahkan semua keputusan di tangan Bu Mala, mau diapain si Cantik ini, terserah Bu Mala, toh dengan kejadian ini seperti nya telah memberikan kekuatan dan keberanian anak anak perempuan dan sebagian anak - anak laki-laki untuk berani bertindak atas penindasan si Cantik ini.
Untuk Ara pribadi, waktu sering marah dan cerita sama saya sepulang sekolah tentang kelakuan si Cantik ini, sama saya diajarin untuk Melawan saja kalau si Cantik mengatur yang tidak tidak sama Ara, di sekolah, Perintah dari Bu Mala yang harus dituruti. dan lagi pula karena Ara memang agak agak judes, jadi tidak terlalu jadi bulan bulanan si Cantik seperti Balqis dan Meutia ya.
Saya prihatin, sungguh.
kenakalan anak-anak yang wajar saja bisa dimaklumi, tapi ini, memaksa membuka celana anak laki-laki, meminta duit, pake HP di sekolah, huaaaah bener bener harus ditindak lanjuti.
Saya sendiri kadang merasa belum sempurna menjadi orang tua yang baik untuk Ara. banyak sekali kelemahan saya, meskipun dengan menjadi orang tua saya harus terus memperbaiki diri. tapi ini, si Cantik ini gimana Mama Papanya ya, kenapa Mama Papanya mengijinkan dia untuk membawa HP ke sekolah, atau merebonding rambutnya????
atau tidak ditanya Mamanya sepulang sekolah, tadi jajan apa saja di sekolah (biar ketauan kalo dia ngambil uang saku temen-temennya), atau nakal tidak di sekolah?
Orang tua si Cantik orang berada, yang saya yakin, kebutuhan untuk sekolah nya dipenuhi termasuk uang saku, jadi untuk apa dia sampai mengharuskan temen-temennya nyetor uang saku ke dia???
Setiap Ara pulang sekolah, sambil menemani dia makan siang (makan yang ketiga kalinya, 1. Sarapan, 2. makan siang dari kantin sekolah pukul 12.00, dan 3. Makan siang di rumah jam 2.30 siang) saya selalu nanya,
mudah mudahan deh, meski saya belum sempurna jadi orang tua, saya bisa mendidik Ara jadi anak yang penuh kasih sayang, mau berbagi, dan bisa beradaptasi.
kemarin, Ara cerita, sekarang si Cantik dipindah ke kelas sebelah (Kelas 2 ada 2 lokal saja) dan dilarang maen maen ke kelas lama, dan dengan ancaman, kalo masih nakal dan masih tidak berubah, baakalan di keluarkan,
yah mudah mudahan si Cantik berubah ya, mudah mudahan Mama Papanya cepet sadar dan segera memperbaiki sistem asuhan di rumah, karena biar bagaimanapun, (Ara sekolah dari pukul 7.30 pagi sampai jam 2.15 siang) anak tetap harus diperhatikan dan dididik di rumah.
selamat makan siaaang!!!!
Bullying adalah sebuah istilah dan isu yang telah mendapatkan perhatian serius selama kurang lebih 20 tahun belakangan ini. Bullying dapat terjadi di mana saja, bahkan di lingkungan sekolah sekalipun.
Mereka mengartikan School bullying sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang/sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap siswa/siswi lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut.
dan ini terjadi juga di kelas Ara.
beberapa hari yang lalu, saat mengantar Ara sekolah (saya biasa mengantar sampai ke tempat duduk Ara di dalam kelas) dan ketemu temen temen Ara, dan satu temen deket Ara, Tara namanya tiba-tiba minta uang seribu sama saya, sambil membuka dompet, saya iseng nanya, buat apa duitnya?? (dalam hati sih menyangka mungkin mama Tara lupa kasi uang jajan) "Buat nyetor sama Kak Cantik (nama samaran)"
What??? tentu saja saya urung mengasih, SETOR??? kayak Preman ajah.
saya memang sering bener denger nama Cantik temen sekelas Ara, sering Ara cerita di rumah, Ara sering marah sama si Cantik ini. Kalo dengar cerita dari Ara, sih si cantik ini, bawa handphone ke sekolah, udah gitu rambutnya di rebonding (Kelas 2 SD!) udah gitu semua temen temen sekelasnya harus panggil dia dengan embel embel Kakak, kalau tidak, dia tidak mau nyahutin. kalo giliran makan siang, sebelum mengambil piring nasi ke kantor, mereka harus nanya dulu sama si Cantik ini "Kakak, kami udah boleh makan belum??"
belum lagi tempat duduk Cantik harus di depan, di dekat si Anu dan si Anu, sementara tempat duduk biasanya diputar setiap hari. dan biasanya si Ara marah dengan si Cantik karena masalah tempat duduk dan masalah bekal. Bekal? yup, si Ara kadang sama saya dibekalin nasi/mie (untuk sarapan) karena biasanya tak sempat sarapan di rumah) dan ditambah buah (seperti mangga atau jambu air, atau jeruk) dan bekal buah ini sering diserobot sama si Cantik, dan Ara malah dikasih sedikit. ya, saya memang menyuruh Ara membagi makanan yang dia punya dengan teman-teman dekatnya, tapi bukan berarti bisa diserobot semua sama si Cantik begitu, terus si Ara malah yang dikasih sedikit???
Kelihatannya si Cantik ini gila kekuasaan ya???
kenapa satu kelas (khususnya anak perempuan) kok pada tunduk saja dengan perintah si Cantik ini? Mereka takut sama si Cantik, Cantik ini pandai sekali bertipu muslihat dan jago ngancem, misalnya (ini keterangan dari Ara) kalau ada anak perempuan yang engga mau nurutin perintah si Cantik, bakalan di buka jilbabnya di sekolah. tentu saja, bagi anak anak seumur Ara, yang berjilbab ke sekolah, enggak berjilbab di sekolah = malu.
Balik ke cerita Tara minta duit seribu, tentu saja saya langsung wawancaara, "Kenapa harus nyetor duit ke Kak Cantik?"
"Iya bu, nanti kalo engga dikasi, dia maraaah..."
"Loh, dia kan dikasi uang jajan sama mamanya, ngapain harus minta uang sama Tara??"
belum selesai saya wawancara, masuklah Balqis dan Mamanya ke kelas.
Mama Balqis langsung deketin saya "Mama Salma (Ara dipanggil Salma kalo di sekolah), aneh deh, masa si Balqis disuruh bawa obat sakit gigi sama si Cantik, untuk apa coba??"
oalah, kebeneran banget sih, naik daun banget si Cantik.
"Ah, untuk apa??"
"Saya lama lama geram nih sama si Cantik, baru aja kemaren ada kasus sama si Balqis, eh ini udah mulai lagi.."
"Kasus apa tuh Mama Balqis?"
Lalu berceritalah Mama Balqis, dua minggu yang lalu, Balqis dan Meutia yang dipaksa si Cantik buka baju di kamar mandi perempuan, dan karena mereka tidak mau, Balqis dan Meutia di kunci di kamar mandi, untung waktu itu ada teman sekelas mereka yang membukakan pintu dari luar. Kebetulan waktu itu Mama Lisa mengantar buku Lisa yang ketinggalan di rumah, jadi Mama Lisa nelpon Mama Balqis tentang kejadian itu, smeentara baik Balqis dan Meutia, tidak ada yang berani bilang sama Bu Mala, guru wali kelasnya. akhirnya Mama Lisa yang melapor ke Bu Mala, dan dipanggilah Balqis, Meutia dan Cantik, tau apa yang terjadi setiba di kantor, Balqis dan Meutia menyangkal Cantik mengunci mereka di kamar mandi.
Kami yakin mereka di ancam oleh Cantik.
Nah setelah kejadian itu, ternyata ada satu kejadian, yang sumpah, bikin saya jadi ikutan naik darah. si Cantik ngompol (saya enggak tau sebabnya, meskipun pada umur 7 tahun, mungkin hal itu bisa saja terjadi), dan tahu apa yang dilakukan si Cantik ini, dia menukar paksa dengan celana (hari Kamis, dimana anak anak memakai seragam olahraga) menukar paksa dengan celana olahraga Meutia. jadi pas pelajaran sedang berlangsung, semua di kelas mencium bau yang tidak enak.
Sampai disini, saya merasa ini sudah keterlaluan.
Mama Balqis udah hampir mendidih, tapi saya sabar-sabarin juga, meskipun dalam hati, saya juga marah sekali. bisa bisa semua anak di kelas pada depresi gara gara tingkah Cantik ini.
waktu kami di kelas, tidak kelihatan Cantik ada di kelas, ternyata dia lagi jajan di kantin. jadi saya dan Mama Balqis berdiri di depan pintu kelas, menunggu si Cantik datang, maksud Mama Balqis, mau nanya, untuk apa si Cantik menyuruh Balqis bawa obat sakit gigi ke sekolah???
ternyata si Cantik tau kami menunggu, sehingga sampai bel masuk berdering, cantik tak juga datang ke kelas. anak-anak yang lain mengerumuni kami di depan pintu kelas, datang Bu Mala, dan Bu Rahma (wali kelas I) menanyakan ada apa. lalu Mama Balqis cerita kejadian si Balqis disuruh bawa obat sakit gigi, cerita tentang si Cantik yang menukar celana si Meutia, dan sleesai kami cerita ternyata, anak anak malah berebutan cerita tentnag kelakuan si Cantik yang slama ini mungkin mereka tidak berani mengakuinya.
salah satunya adalah pengakuan Gani, anak laki-laki berbadan besar di kelas Ara, dia katanya pernah disuruh buka celana sama si Cantik. Hasaaaaaahhhhhh!! apa apaaan niiii?? ini udah pelecehaaan... tentu saja saya sama Mama Balqis tambah niat mau membawa ini ke dewan sekolah segala."tapi Gani engga mau , Bu!" tambah Gani polos, sukurlah....
Bu Mala kelihatan bingung, saya tau, untuk mengawasi 24 anak di dalam kelas, dengan sifat anak yang berbeda beda, pasti susah untuk menghandle mereka semua ya...
"Memang Bu, saya sudah kewalahan mengatasi kenakalan si Cantik ini, saya sudah pernah menelpon HP Papa dan Mamanya tapi tidak pernah di angkat, di sms juga tidak pernah dibalas, tidak pernah datang ke sekolah, yang ngambil rapot bulanan juga bukan Mama Papanya, saya jadi susah berkomunikasi...."
"Waduh Bu, tapi kelakuan seperti itu tidak bisa didiamkan loh Bu, harus ditindak, setidaknya dipanggil orang tuanya, sebelum kejadian yang lebih parah terjadi.." usul saya.
Bu Mala manggut manggut, Bu Rahma juga terkejut setelah anak-anak laki-laki dan perempuan berebut menceritakan kekesalan kepada si Cantik. oalaaah ternyata mereka selama ini tak pernah cerita karena takut toooh, dan merasa tidak ada yang berpihak kepada mereka.
setelah kehebohan yang terjadi, si Cantik akhirnya masuk ke kelas setelah di susul paksa oleh salah seorang guru di kantin sekolah, setelah sampai, dia membantah semua tuduhan yang di ajukan teman-temannya (akhirnya mereka berani, termasuk si Ara, yang menuntut bekal mangga nya yang selalu diserobot si Cantik, (hihihihhi..)). dengan gaya yang seperti kita lihat di sinetron, beruraian airmata, untuk mengambil simpati, dia membantah semua tuduhan.... tapi kali ini memang dia tidak bisa berkutik ya.
akhirnya semua disuruh masuk kelas oleh Pak Rahmad (Guru ke dua di kelas Ara), tinggal Bu Mala, Bu Rahma, Mama Balqis dan saya. Mama Balqis masih agak agak emosi, karena tadi baru terungkap ternyata uang saku Balqis (yang dia bilang sama Mamanya hilang di sekolah) ternyata di palak oleh si Cantik, dan kelakuan si Cantik yang selalu menyuruh Balqis ini itu.
untuk menyudahi pertemuan yang tak resmi itu, saya kembali memasrahkan semua keputusan di tangan Bu Mala, mau diapain si Cantik ini, terserah Bu Mala, toh dengan kejadian ini seperti nya telah memberikan kekuatan dan keberanian anak anak perempuan dan sebagian anak - anak laki-laki untuk berani bertindak atas penindasan si Cantik ini.
Untuk Ara pribadi, waktu sering marah dan cerita sama saya sepulang sekolah tentang kelakuan si Cantik ini, sama saya diajarin untuk Melawan saja kalau si Cantik mengatur yang tidak tidak sama Ara, di sekolah, Perintah dari Bu Mala yang harus dituruti. dan lagi pula karena Ara memang agak agak judes, jadi tidak terlalu jadi bulan bulanan si Cantik seperti Balqis dan Meutia ya.
Saya prihatin, sungguh.
kenakalan anak-anak yang wajar saja bisa dimaklumi, tapi ini, memaksa membuka celana anak laki-laki, meminta duit, pake HP di sekolah, huaaaah bener bener harus ditindak lanjuti.
Saya sendiri kadang merasa belum sempurna menjadi orang tua yang baik untuk Ara. banyak sekali kelemahan saya, meskipun dengan menjadi orang tua saya harus terus memperbaiki diri. tapi ini, si Cantik ini gimana Mama Papanya ya, kenapa Mama Papanya mengijinkan dia untuk membawa HP ke sekolah, atau merebonding rambutnya????
atau tidak ditanya Mamanya sepulang sekolah, tadi jajan apa saja di sekolah (biar ketauan kalo dia ngambil uang saku temen-temennya), atau nakal tidak di sekolah?
Orang tua si Cantik orang berada, yang saya yakin, kebutuhan untuk sekolah nya dipenuhi termasuk uang saku, jadi untuk apa dia sampai mengharuskan temen-temennya nyetor uang saku ke dia???
Setiap Ara pulang sekolah, sambil menemani dia makan siang (makan yang ketiga kalinya, 1. Sarapan, 2. makan siang dari kantin sekolah pukul 12.00, dan 3. Makan siang di rumah jam 2.30 siang) saya selalu nanya,
- tadi belajar apa
- tadi beli apa (ara tidak saya ijinkan jajan di sekolah, karena saya kan kasi bekal, tapi uang saku tetap saya kasih 2 ribu, biasanya dia beli mainan, atau buku)
- ada pe-er atau tidak
- tadi siapa yang engga masuk sekolah
- dan lain lain dan lain lain, tergantung apa jawaban si Ara.
mudah mudahan deh, meski saya belum sempurna jadi orang tua, saya bisa mendidik Ara jadi anak yang penuh kasih sayang, mau berbagi, dan bisa beradaptasi.
kemarin, Ara cerita, sekarang si Cantik dipindah ke kelas sebelah (Kelas 2 ada 2 lokal saja) dan dilarang maen maen ke kelas lama, dan dengan ancaman, kalo masih nakal dan masih tidak berubah, baakalan di keluarkan,
yah mudah mudahan si Cantik berubah ya, mudah mudahan Mama Papanya cepet sadar dan segera memperbaiki sistem asuhan di rumah, karena biar bagaimanapun, (Ara sekolah dari pukul 7.30 pagi sampai jam 2.15 siang) anak tetap harus diperhatikan dan dididik di rumah.
selamat makan siaaang!!!!
Komentar
Posting Komentar