:(

Good Morning...
Selamat Paskah ya, yang merayakan Paskah, dan selamat hari minggu buat yang libur kerja, dan selamat beraktivitas yang memang kebetulan kerja...


Sebenarnya ada kejadian tidak enak sabtu kemaren, dan itu terus terusan mengganggu pikiran saya. saya memang selalu begitu, jika ada masalah yang tidak terpecahkan, sepertinya selalu nempel di kepala dan berbunyi dung-dung setiap saya mengingatnya, akhirnya tadi malam saya berangkat tidur dengan sakit kepala yang luar biasa, sampai sampai malas banget mau "kiss good nite" Ara.

Sabtu sore saya nge-drop Ara di rumah mertua, karena saya lihat ada piring kotor, saya mencucinya, sambil mencuci piring mertua perempuan mulai membuka percakapan :
"R diperkosa" Saya hampir memecahkan mangkuk.
"Apa, Mak?"
"Iya, si R diperkosa..."
"Astaghfirullah, sama siapa Mak?? terus kekmana keadaannya sekarang, Mak? disini dia? atau dimana?" seperti petir menyambar di kepalaku.
"Belum jelas siapanya...tapi salah satunya cucu Uwak X, temen mainnya..."
Aku kepengen langsung terbang ke rumah Kak N (Mama si R), tapi terus datang my Hubby, "kalo sekarang kamu pergi, mereka juga masih kalut..."

Astaga, seperti disambar petir rasanya...
R, masih berumur 15 tahun, memang badannya bongsor dan besar, tapi aku mengenalnya dari dia kecil. dulu waktu baru saja menikah, dia masih sering datang ke rumah mertuaku, makan, mandi, tidur, dengan suara yang cadel dan bikin gemas. dia cantik, karena Mamanya masih ada keturunan India, bulu matanya lentik, alis mata yang seperti diatur, tapi memang mereka keturunan besar-besar, Mamanya gemuk, kakak perempuannya juga gemuk, dan dia pun berangsur angsur menjadi gemuk.
Setiap pagi, ketika mertuaku pulang dari pasar, dia pasti akan menguntit di belakang mertuaku, sambil ngobrol dan dengan manja memanggil "nenek...Neneeek, aku mau makan..." dia menjadi kesayangan di keluarga mertuaku, di suapin, dimandiin, dikasi baju, meski agak tomboy, tapi karena selalu bijak berkata-kata, maka kami sekeluarga menyayanginya.

ketika Ara lahir, dia yang alergi anak-anak (adiknya waktu itu sudah 3) bayangkan, umur 5 tahun, adiknya sudah 3, tentu saja berkurang waktu kunjungaanya ke rumah kami, dia seperti melihat Ara sebagai saingan, kami sekeluarga juga jadi tidak terlalu menghiraukannya, meski sesekali masih datang minta makan, tapi tidak mau berlama lama.

Dengan Kak N (mamanya R), saya juga kenal baik, dia berjualan lontong, pecal, dan lauk matang sementara suaminya membuka kedai kopi di rumahnya. saya kenal mereka sejak saya datang ke rumah mertua. suaminya galak, dan sewaktu mereka masih kecil-kecil, sering memukuli anak-anaknya, saya sampe geram kadang, melihat tubuh R biru biru karena dipukulin Bapaknya pake ikat pinggang. saya sering menangis sendiri. padahal waktu itu anaknya semua perempuan.
tapi syukurlah, seiring dengan bertambah besarnya anak-anak perempuanya, Bapak itu berhenti memukuli anaknya.

tapi terlambat.
R sudah terlalu liar.
dia tidak betah dirumah, seperti dulu waktu kecil, bisa seharian di rumah kami, makan, nonton tipi, tidur siang, sampai malam datang Bapaknya menjemputnya.
apalagi setelah dia besar.
dengan perawakannya yang bongsor dan tomboy, dan dia selalu mengaku dirinya abang-abang, bukan perempuan. ketika waktu nya masuk SD, dia sekolah di sekolah yang ada di dekat mesjid kampung kami. tapi di sekolah, dia hanya numpang tidur. tidak ada yang bisa dihapalnya satu huruf/angka pun. dia sering membuat marah gurunya, bahkan sering disuruh pulang, karena kerjaannya cuman tidur kalau di sekolah. akhirnya dia putus sekolah.


akhirnya kami berinisiatip mengajari dia di rumah, dengan mertua saya sebagai gurunya, yang belakangan dipanggilnya "nenek guru", tapi hanya bertahan dua minggu saja. dia pintar, tapi tidak mau diajari, orangtuanya juga kewalahan, karena anak banyak, Ibunya pun harus giat mencari penghasilan, anak jadi terbengkalai. Sebenarnya saya mengerti keadaan mereka.

Semua anak anak itu dekat dengan kami. kalau ada apa - apa mereka selalu datang ke rumah, begitupun saya, jika membutuhkan bantuan, selalu memanggil mereka. kuanggap mereka seperti anak anak saya sendiri.

Enam bulan yang lalu, saya dikasi tau mertua kalau R sekarang udah alih profesi jadi tukang pijet. ohya? tentu saja dia jadi laris dipanggil orang, begitupun ke rumah kami, setelah selesai dia memijat, nanti dia minta uang, karena senang akhirnya dia mempunyai keahlian, saya pun mengajarii dia supaya menyimpan uang hasil jerih payahnya untuk membeli handphone....
"Kalo Ama udah punya Handphone, orang orang di luar kan juga bisa manggil Ama minta pijat.."
"Iya Kak," janjinya waktu itu.
"Pijat perempuan aja ya, Ma, kalo laki laki jangan mau.." tambah mertua saya yang khawatir, karena  umur 15 tahun, badan R sudah seperti anak gadis.

ternyata uangnya habis begitu saja. banyak di memijat orang, banyak pula dia menghamburkan uang, mentraktir kawan-kawannya, dan lain-lain. Saya jadi bingung. terakhir ketika dia datang ke rental dengan berjalan kaki, (padahal jarak rental dari rumahnya lumayan loh).
"Kak, aku mau makan..." begitu katanya datang - datang. setelah makan, dia lalu bilang mau pinjam uang.
"untuk apa?" kataku
"Mau jalan jalan besok ke pantai kak.."
"Uang hasil pijat mana?"
"Udah habis kak.."
"Pergi ama siapa?"
"Kawan-kawan Kak, .."
"Laki-laki???"
"Ada juga perempuannya, Kak..."
Tadinya saya tidak mau ngasih, tapi rasanya tidak tega, akhirnya saya kasih dua puluh ribu, dan bilang itu bukan pinjaman, tapi Kakak kasih, enggak usah dibalikkan.

setelah itu, lama saya tidak mendengar kabar beritanya, terakhir saya mendengar dia berantem sama Mamanya, ketika ketemu, saya langsung cegat dia. R mengakui berantem sama Mamanya karena dia sering tidak pulang. Nongkrong sama teman-teman laki-lakinya sampai pagi.
"Hati hati berteman, dek, nanti kau diperkosa...gimanaaa??" sungguh, waktu itu saya hanya menakut nakuti dia supaya jangan begitu..
"Kak Lia, mereka ada yang gak tau kalo aku ini perempuan, tenanglah, kak..." memang, dengan perawakannya yang tomboy dan berambut pendek, orang selalu mengira dia laki-laki, tapi kan...

dan sampai hari sabtu kemarin.
rasanya saya ingin sekali terbang dan menjumpai mereka, memberi penghiburan, atau ikut menangis bersama. saya langsung bbm adik ipar saya yang di Tanjung pinang, dia juga langsung syok.

Ah, terbayang R kecil yang dulu manis dan cadel.

tapi nasi sudah menjadi bubur. dan saya ingin sekali ketemu dengan dia, memeluknya, dan menghibur orangtuanya. Saya tidak percaya rasanya kejadian ini menimpa orang-orang sekeliling saya. saya tidak tahu, kasusnya ini sekarang sudah bagaimana.

Saya sedih, tapi saya tidak tahu harus bagaimana membantu mereka, mungkin hanya mendoakan mereka kuat dan tabah.

dan berharap sang pelaku dihukum seadil-adilnya.


Komentar

  1. Ya Allah :(
    Aku masih ga ngerti mbak, R sama keluarga mertua mbak hubungannya apa.
    Huhuhu sedih...

    BalasHapus
  2. subhanallah.... gak tau deh harus ngomong apa....

    siapa yang salah, juga gak tau.

    Kasihan R yaa

    BalasHapus
  3. semoga bisa menghadapi semua setelah kejadian itu

    BalasHapus
  4. Miris banget ya....kasian sekali kehidupan R. Kelihatannya masalahnya gak serta merta ya, tapi dari kecil R sdh kehilangan pegangan...putus sekolah dan kondisi keluarga byk mempengaruhi cerita hidupnya... R harus dirangkul, jgn sampai spt masa kecilnya yg hilang dan kurang mendapat perhatian terulang dan semakin buruk bagi masa depannya... Semoga R mendapat yg terbaik ya.. Amiin....

    BalasHapus
  5. Keluarga saya sama R enggak ada hubungan apa-apa, hanya karena tetangga, tapi karena saudara saudara R dan R rajin ke rumah, jadi sudah kami anggap keluarga. dan maaf ralat, dia masih berumur 13 tahun, kasus nya udah dilimpahkan ke polisi. laki laki pemerkosanya tunggal, berumur 20 tahun.

    semoga mendapat hukuman yang setimpal, R sendiri mengungsi ke tempat familynya di luar kota.

    sedih saya, tapi waktu ketemu anak itu terlihat tabah, hanya Ibunya yang terus menerus menangis.

    mudah mudahan diberi ketabahan dan memetik hikmah dari semua kejadian ini..

    BalasHapus
  6. kasihan si R semoga R tetap kuat dan tabah ya mba
    memang zaman sekarang harus hati2 dalam berteman apalagi berteman dengan laki2 :(

    BalasHapus
  7. aduh, sedih aku bacanya mbak... soalnya di lingkunganku juga ada kejadian serupa. apalagi anaknya mirip sama R, tomboy dan bongsor. tapi sekarang dia gak 'back on track', malah jadi sering hamil tanpa suami dan jadi anak jalanan :(
    semoga R selalu dilindungi Tuhan, ya, dan keluarganya senantiasa menjaga. seandainya R hamil, semoga anaknya jadi anak yg baik dan bisa membuat kehidupan R lebih baik. dan kalau nggak, R bisa menjalani kehidupan seperti remaja2 lain. amen... *hugs*

    BalasHapus
  8. kunjungan gan.,.
    bagi" motivasi.,.
    fikiran yang positif bisa menghasilkan keuntungan yang positif pula.,..
    di tunggu kunjungan balik.na gan.,.,

    BalasHapus
  9. Jadi gimana khabar R sekarang, semoga baik :-)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

11 things about me!!

Cerita waktu listrik mati....

Dear Pahlawanku : Nenekku Sayang...