Bahkuok (Lagi)

Selamat Hari Selasa...

Kali ini mau masukkin foto oleh-oleh dari si Papa yang minggu kemaren hang outs sama temen-temennya. Mereka ternyata menjelajah tempat, suatu tempat yang belum pernah mereka datangi. Yah, namanya juga cowok cowok ya, kalo ngumpul, pasti pengen bikin kegiatan yang asyik, menantang.
Hari minggu itu, pas jam 9 pagi, Papa dan teman-temannya b erkumpul di markas, di rumah Bapak Sugeng, keluarga Bapak ini sudah seperti keluarga sendiri, jadi meskipun tidak ada hubungan darah sama sekali, tapi hubungan keluarga erat terjalin.
Sama Bapak dan Ibu Sugeng sudah seperti Orangtua sendiri.
Ternyata mereka mau pergi ke Bahkuok. saya pernah cerita disini , tapi mereka akan menjelajah lebih jauh yang artinya lebih masuk ke dalam hutan hutan itu.

Rombongan kali ini benar benar murni laki-laki semua, Ibu Sugeng sendiri tidak ikut, tapi tetep dong mereka dibekelin nasi dan lauk pauk, Ibu paling jago deh kalo urusan begini, bayangin ya, jam 9 pagi, tuh bekel udah siap rapi jali masuk ke ransel (dibagi jadi 3 ransel) untuk 18 orang.

Rombongan tidak lupa bawa peralatan mancing, karena memang mereka rencananya mau hunting lokasi mancing.
oya, kali ini mereka didampingi salah satu teman yang memang rumahnya di Bahkuok, jadi penduduk asli daerah situ, namanya Bang Radith. Bang Radith ini pernah loh nangkep tokek sebesar setengah meter di salah satu goa di Bahkuok, tau kan harga tokek waktu itu sedang melambung tinggi, tokek tangkapannya dihargai cukup mahal oleh salah satu cukong dari Medan. Tapi mereka malah ditipu oleh sang perantara. dan hanya menerima 3 % dari total harga tokek tersebut, tapi namanya bang Radith, orangnya tulus ikhlas, ya sudah, dia tidak menuntut, malah semakin mengerti bahwa mungkin seharusnya itu bukan rejeki dia, sejak itu dia tidak mau lagi menangkap tokek tokek yang banyak di goa goa yang tersebar di Bahkuok.

Keluarga Bang Radith  berjualan kopi kecil kecilan di Bahkuok, hidup sangat sederhana, si Papa pernah cerita, kalo Bang Radith ini sebenarnya bisa nangkep puluhan tokek dari Bahkuok, tapi dia tidak mau, karena kapok, dan merasa tidak perlu terlalu mengusik alam. Bang Radith orangnya lugu, baik. Kalo datang ke rumah Bapak Sugeng, dia sering bawa salak dan pisang dari Bahkuok. Salak dan pisang  memang bebas tumbuh di  Bahkuok, tentu saja siapa yang mau bisa bebas mengambil, durian juga banyak, tapi seringnya keduluan monyet - monyet, masih menurut cerita Bang Radith, monyet - monyet itu pinter loh buka durian, makan salak juga paling seneng. HUeleehh...

oke melalui medan yang terjal dan susah, ini dia sebagian foto-fotonya :
lembah , gunung, selalu menyegarkan mata kan?

aih si Papa, sempet sempetnya motoin Bapak Sugeng

Indra Bewok in action!

asiknyaa mandi di sungaaai

jernih dan airnya segeeer banget!!
Joko dan Dila

Aiih motor pun kotooor semuaa.a...

Dedi pake baju biru

banyak akar dan tumbuhan kata Bapak Sugeng bisa untuk obat

motor pun harus didoroooong
Papa Narsis !

Sungai penuh batu, dan penuuuh ikaaaaan besar

Suami siapa sih ini???

kalo asyik gini, gak inget anak istri yaa Pa??

mereka turunnya lompat, dan pas pulang harus naik lewat tebing ini

haiiisss cantiknyaaaa...

mandi mandiii...

Seru kan yaaa?? meski oleh olehnya, lutut luka cukup dalam karena kena batu, tapi kayaknya si Papa puas banget,... asal Papa senang deh...

Tentu saja saya harus menguburkan keinginan untuk pergi ke tempat itu nanti, memikirkan medan yang susah untuk mencapainya... hiks hiksss....

Saya lebih senang Papa menghabiskan waktu liburan dengan pergi hang out sama teman-temannya ke tempat seperti itu, daripada seharian nongkrong di depan kompi maen game online !! Hahahahha..

Salam ya dari si Papa, untuk kalian semuaaa...

Komentar

  1. air sungainya bersih banget ya dibanding air sungai disini :)

    BalasHapus
  2. ya ampuuuuuuuun cantik banget yaaa....
    tebingnya keren...
    jadi inget green canyon

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ara dan Sekolah

Perfect Morning

Cerita waktu listrik mati....